KABARSULA.COM — Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Rido Guntoro, tampaknya tidak mampu menempatkan diri dengan tepat pada acara-acara resmi.
Hal ini terbukti ketika dalam kegiatan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh Ombudsman RI Perwakilan Maluku Utara (Malut), di Waibak Caffee, desa Man-Gega Kecamatan Sanana Utara, Rabu (23/10/2024).
Acara tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk perwakilan Ombudsman, Pjs Bupati Kepulauan Sula, Wazaharia, dan Rido Guntoro.
Dalam kesempatan itu, di hadapan Pjs Bupati, Wazaharia, Sekda Muhlis Soamole, Pjs Ketua Ombudsman RI Perwakilan Malut, Eka Lestaria, serta para kepala desa, BPD, guru, dan media, Rido malah memanfaatkan momen tersebut untuk mengampanyekan Calon Bupati (Cabup) Fifian Adenigsi Mus dan Hi. Saleh Marasabessy (FAM-SAH).
Baca juga: Janji DPRD Kepsul Interpelasi Bupati Fifian Hanya Hisapan Jempol
Dalam sesi tanya jawab, Rido menanggapi keluhan masyarakat terkait masalah yang ada di Sula, salah satunya adalah kesehatan dengan menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menganggarkan sekitar Rp 150 miliar lebih untuk berbenah fasilitas kesehatan di Kabupaten Kepulauan Sula, termasuk pengadaan kulkas penampungan darah di RSUD Sanana.
Namun, pernyataan Rido mengajak untuk mendukung Bupati Fifian Adenigsi Mus agar program kesehatan tersebut berjalan dengan baik.
“Maka dari itu, mari kita sama-sama mendukung Ibu Bupati Fifian Adenigsi Mus, biar program ini berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Pernyataan ini menimbulkan tanda tanya mengenai posisi Rido sebagai pejabat publik, mengingat acara tersebut seharusnya fokus pada diskusi publik yang digagas oleh Ombudsman, bukan ajang kampanye politik.
Menanggapi hal itu, ketua Ombudsman RI Perwakilan Malut, Eka Lestaria, saat diwawancarai awak media menyampaikan bahwa terkait dengan pernyataan oknum DPRD ini seharusnya tidak disampaikan karena itu tidak tepat, karena kegiatan yang kami gelar hari ini adalah untuk membuka akses sebesar-besarnya untuk masyarakat menyampaikan pengaduan.
“Jadi ini sangat bertolak belakang, mungkin oknum DPRD yang dengan maksud mengampanyekan salah satu pasangan calon bupati itu kami harap seharusnya tidak seperti tadi,” tegasnya. (Red)