KABARSULA.COM – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara, menggelar acara Festival Tanjung Waka (FTW) yang bertajuk “Pemberdayaan Komunitas Lokal dalam Meningkatkan Eco Edu Konsep Menuju Pariwisata Sula yang Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung di Kawasan Wisata Tanjung Waka di Desa Fatkauyon Kecamatan Sulabesi Timur dari tanggal 4 hingga 6 November 2023.
Acara dimulai dengan Gowes FTW 2023 “Bena Sepeda 100 KM kemudian meriahnya penampilan 100 Kapal Arumbai, 20 Kapal Nelayan dan 100 Perahu Semang dari 80 desa di Kepulauan Sula, dan atraksi pembentangan spanduk 100 meter berisi pesan konservasi. Acara ini tidak hanya sekedar menampilkan keberagaman budaya lokal Sula, tetapi juga menyuarakan potensi wisata yang besar yang dapat dikembangkan ke depan.
Dalam pembukaan kegiatan yang berlangsung di Wisata Tanjung Waka, Bupati Kepsul, Fifian Adeningsi Mus, menyampaikan Festival Tanjung Waka tahun 2023 ini memasuki penyelenggaraan tahun ke lima sejak tahun 2017, namun pada tahun 2022 dan 2023 itu diselenggarakan secara Nasional serta dilibatkan seluruh lapisan warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula.
“Semua yang dilakukan tak lain untuk menarik wisatawan nasional dan mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata tanjung waka di Kepulauan Sula, karena di Kepulauan Sula saat ini terus berusaha keras untuk membangun pariwisata disektor andalan serta menjadi salah satu unggulan dari masyarakat Kepulauan Sula,”Kata Bupati Fifian, Sabtu (4/11/2023).
Bupati berharap, mudah-mudahan Allah SWT merahmati kami. Juara satu Event Festival Pariwisata terbaik yang telah diberikan kepada kami yang diserahkan langsung oleh Anugerah Pesona Indonesia (API) untuk Festival Tanjung Waka terbaik tahun 2023.
“Eco Festival Tanjung Waka yang mengusung tema Pemberdayaan Komunitas Lokal dalam Meningkatkan Eco Edu Konsep Menuju Pariwisata Sula yang Berkelanjutan, tentunya harus didukung dengan sektor-sektor lainnya diantaranya, kelautan dan perikanan, potensi budaya kuliner serta kearifan lokal lainnya,”Ujarnya.
Menurut Fifian, Kepulauan Sula adalah salah satu kabupaten di Maluku Utara yang terdiri dari dua pulau yakni, Pulau mangoli dan Pulau Sulabesi terdapat pulau kecil didalamnya yang tak kalah indah.
“Kepulauan Sula 80 persen adalah wilayah perairan, 20 persen adalah dataran yang diapit oleh dua wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, itu berarti kita harus menjaga keberlangsungan ekosistem perairan dengan cara menjaga kebersihan laut dan pantai kita dengan mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai untuk masa depan generasi untuk terciptanya generasi yang bahagia dimasa yang akan datang,” Papar Fifian.
Selanjutnya, lanjut Bupati Fifian, Festival Tanjung Waka tahun ini mengedepankan konsep Eco wisata, dimana kegiatan yang berlangsung lebih berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek alam, aspek pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat serta aspek pembelajaran dan pendidikan dengan harapan pencapaian manfaat dan prinsip-prinsip Eco Wisata menjaga kelestarian alam, menghormati dan menjaga keberadaan alam.
“Festival Tanjung Waka merupakan promosi Pariwisata budaya yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula dalam rangka mengajak pengunjung atau wisatawan untuk mengenal lebih dekat pesona Indonesia, laut timur baik dari sisi alam, budaya dan tradisi ekonomi kreatif serta keramah-tamahan masyarakat Kepulauan Sula,”Pungkasnya.
Untuk diketahui, pembukaan FTW ini ditandai dengan pemukulan kentongan bambu oleh Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus dan diikuti oleh Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Haryanto, Wakil Duta Besar Spanyol Diego Santiago Rivero, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Kementrian PUPR, Abram Elsajaya Barus, Wakil Gubernur Maluku M. Al Yasin Ali serta unsur Forkopimda lingkup Pemda Kepsul. (Red)