KABARSULA.COM – Plt. Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), M. Al Yasin Ali, mendapat kritikan keras dari Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Muslimin Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) atas keputusannya memolisikan Salim Thaib terkait kasus pencemaran nama baik.
Ketua IKA PMII Kepsul, Safrudin Sapsuha, menilai langkah tersebut sebagai tindakan yang kurang bijak dan tidak mencerminkan kepemimpinan yang terbuka terhadap kritik. Menurutnya, pernyataan Salim Thaib yang menyebut “Wujud Firaun melekat kepemimpinan Plt. Gubernur” haruslah dipandang sebagai otokritik dan masukan positif, bukan dibalas dengan laporan ke pihak berwajib.
Safrudin menegaskan bahwa pernyataan Salim Thaib merupakan kritik terhadap pengelolaan birokrasi di Malut yang dinilai masih kacau balau pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur sebelumnya. Ia menyayangkan Plt. Gubernur justru memperkeruh situasi dengan melakukan pergantian Sekda dan beberapa pimpinan OPD yang dinilainya kurang transparan dan akuntabel.
“Seharusnya Plt. Gubernur fokus menciptakan iklim birokrasi yang harmonis dan transparan, sehingga seluruh SKPD di lingkungan Pemda Malut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Apalagi, kita baru saja melaksanakan Pemilu,” ujar Safrudin, Minggu (14/4/2024).
IKA PMII Kepsul berharap Plt. Gubernur Malut dapat meninjau kembali keputusannya memolisikan Salim Thaib dan fokus membenahi birokrasi di Malut agar lebih transparan dan akuntabel. (Red)