KABARSULA.COM – Persaingan dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tahun 2024 semakin memanas. Sejumlah tokoh muncul dan mulai mengambil formulir pendaftaran di berbagai partai politik. Salah satunya adalah Hendrata Thes, anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat, yang menjadi kandidat pertama untuk bakal calon (Bacalon) Bupati yang mendaftar di Partai Demokrat.
Ketua Tim Penjaringan Partai Demokrat Kepsul, Nusri Umalekhoa, Kamis (18/4/2024), menuturkan bahwa Hendrata Thes menjadi kandidat pertama Bacalon Bupati yang mengambil formulir dan mendaftar di Partai Demokrat. Selain itu, juga ada LO dari Darwis Gorontalo dan Makmurdin Mus yang datang untuk mengambil formulir dan mendaftar di Partai Demokrat.
“Jejaring yang pertama yang DPC Demokrat inginkan adalah putra-putri terbaik Sula yang memiliki kapasitas SDM. Setelah ini berkasnya nanti akan digodok ke DPD, baru kemudian diteruskan ke DPP,” ujar Nusri.
Selanjutnya, Hendrata Thes, saat diwawancarai awak media, mengatakan bahwa hari ini yang terkonsolidasi adalah Gerindra, PKB, Demokrat dan PPP, hampir semua partai.
“Di Partai Demokrat proses penjaringan baru saja dimulai, oleh karena itu, sebagai kader partai, saya menghormati aturan yang ada di partai, jadi saya mendaftar,” katanya.
Hendrata juga menegaskan proses ini terbuka untuk umum, namun perlu memenuhi syarat-syarat tertentu. “Saya adalah yang pertama di Partai Demokrat,” tambah HT.
Terkait dengan beberapa nama yang mungkin akan mendampinginya dalam pilkada nanti, mantan Bupati Kepsul ini menegaskan, yang penting adalah kerja keras.
“Harapan saya, semua orang yang menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati telah bekerja keras sehingga hasilnya bisa terukur. Keputusan nanti akan berdasarkan survey, bukan berdasarkan keinginan saya semata-mata. Mulai dari sekarang ini, kita semua harus benar-benar siap mental dan siap dalam segala hal,” tutur Hendrata.
Untuk syarat calon yang paling utama menurut Hendrata adalah disukai rakyat, siapapun itu tidak menjadi masalah karena yang memilih adalah masyarakat. “Jadi, siapapun itu, jika masyarakat mengatakan itu, kita harus menghormatinya,” tandasnya. (Red)