KABARSULA.COM — Calon Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Muhamad Natsir Sangadji, yang berpasangan dengan Hendrata Thes (HT-MANIS) dalam Pilkada mendatang, menunjukkan keseriusan dalam merespon suara pemuda, khususnya terkait masalah sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.
Pada Sabtu (7/9/2024), Muhamad Natsir berkunjung ke Sekretariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, untuk berdiskusi sekaligus meminta masukan dari kalangan mahasiswa terkait Visi dan Misi pembangunan daerah ke depan.
Dalam pertemuannya, Muhamad Natsir menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam pembangunan daerah.
“Malam ini saya mulai dari GMNI di Desa Fagudu, untuk berdiskusi dan meminta pokok-pokok pikiran mereka dalam membangun Sula ke depan,” ujar Muhamad Natsir.
Pria yang akrab disapa Even ini juga menegaskan, kunjungan ke OKP lainnya akan dilakukan dalam waktu dekat bersama calon Bupati, Pak Hendrata Thes.
Baca Juga : Resmi Daftar di KPU, HT-MANIS: Jadi Pemilih yang Cerdas dan Hargai Perbedaan
“Insya Allah, besok kami akan melanjutkan ke OKP lainnya. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat Visi dan Misi HT-MANIS dalam pembangunan Kepulauan Sula,” tambah Even.
Sementara itu, ketua DPC GMNI Kabupaten Sula, Rifki Leko, menyambut baik kunjungan ini dan mengapresiasi langkah HT-MANIS yang memberikan ruang bagi pemuda untuk bertukar pendapat.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran calon Wakil Bupati Muhamad Natsir. Ini merupakan terobosan penting, di mana pandangan anak muda menjadi bagian dari arah pembangunan Kabupaten Sula,” kata Rifki.
Rifki juga menyampaikan, HT-MANIS telah menunjukkan kesiapan untuk merespon cepat kegelisahan suara pemuda terkait permasalahan sosial dan ekonomi.
“Bagi kami, ini adalah sosok pemimpin yang siap mendengar dan menyerap aspirasi rakyat, bahkan sebelum mereka terpilih,” lanjut Rifki.
Ia menambahkan, GMNI Sula menilai beberapa sektor penting seperti ekonomi, perikanan, pertanian, pendidikan, dan pelayanan kesehatan, menjadi prioritas dalam pembangunan. Selain itu, masalah kemiskinan, generasi putus sekolah, dan isu sosial lainnya juga menjadi perhatian serius dalam diskusi tersebut. (Red)