KABARSULA.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP2KB) menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Istana Daerah (Isda) desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Sabtu (26/08/2023), dihadiri wakil Bupati, Ir. Hi. Saleh Marasabessy, pimpinan OPD, unsur Forkopimda, para camat dan kades di Kepsul.
Kepala DP2KB Kepsul, Marini Nur Ali menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan partisipasi dari desa dan kecamatan untuk membahas permasalahan stunting.
“Forum ini memungkinkan permasalahan yang diidentifikasi di tingkat desa dan kecamatan untuk diangkat ke tingkat Kabupaten. Tujuannya adalah agar dapat diintervensi dengan bantuan 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Konvergensi yang ada,” Ungkap Marini.
Menurut Marini, angka stunting di Kabupaten Kepsul mengalami kenaikan sebanyak 0,8 persen dari tahun 2022, mencapai 27,5 persen. Data ini diperoleh melalui survei SSGI yang mengambil sampel. Pemerintah daerah optimis untuk mengurangi angka stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Upaya pencegahan stunting telah dilakukan melalui edukasi dan pendampingan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Pendampingan keluarga berisiko merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk percepatan penurunan stunting. Program ini dianggarkan oleh BOKB khusus untuk keluarga yang berisiko, seperti calon pengantin, bayi lima tahun, ibu hamil, dan bayi nol hingga dua tahun,”katanya.
Selain itu, lanjut Marini, tindakan penanganan stunting melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang fokus pada administrasi dan berbagai bentuk penanganan stunting. “Dinas kesehatan juga memiliki peran penting dalam merubah pola pikir masyarakat terkait stunting melalui pendekatan intervensi yang relevan,” Pungkasnya. (Red)