KABARSULA.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) kembali menggelar aksi di Pasar Basanohi, Desa Fogi, Kecamatan Sanana, pada Senin (1/1/2024). Massa aksi membawa spanduk dengan tulisan “Tugas Kejari Sula Hanya Pelihara Koruptor BTT 28 Miliar.”
Dalam aksinya, DPC GMNI Sula menyemprot sejumlah masalah di wilayah Kepulauan Sula, salah satunya adalah dugaan korupsi dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 28 miliar lebih.
“Persoalan kasus dugaan Korupsi BTT senilai Rp 28 miliar lebih yang kemudian dikelola oleh pribadi Kepala Dinas Kesehatan, Suryati Abdullah senilai Rp 26 miliar lebih, dan Kepala BPBD Hi. Buhari Buamona itu mencapai Rp 2 miliar, kenapa sampai saat ini mereka belum dapat ditetapkan tersangka,” kata Ketua DPC GMNI Kepsul, Rizki Leko dalam orasinya.
Menurut Rizki, beberapa hari kemarin pihaknya sempat melakukan gebrakan dengan menduduki kantor Kejari Kepulauan Sula selama dua hari dua malam, baru Kejari Sula menetapkan 3 orang tersangka korupsi. Namun, penetapan 3 orang tersangka tersebut terjadi pada masa kepemimpinan mantan Bupati Sula.
“Orang-orang yang jelas-jelas terlibat dalam kekuasaan Bupati Fifian Adeningsi Mus itu tidak ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, di masa kepemimpinan Bupati Fifian Adeningsi Mus, orang-orang tersebut malah memproduksi kejahatan di Kepulauan Sula,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Sarinah Yanti Tidore, salah satu orator dalam aksi tersebut, juga menyampaikan kekecewaannya sesuai dengan visi dan misi Bupati Sula, Fifian Adeningsi Mus, yaitu “Sula Bahagia”. Namun, menurutnya, kebahagiaan tersebut hanya dirasakan oleh Bupati dan orang-orang terdekatnya.
“Masyarakat kecil seperti kita, pada saat pencalonan atau penyampaian visi dan misi mereka tahu kita, tapi setelah mereka menjadi pejabat di daerah ini, masyarakat kecil semakin menderita dengan kebijakan mereka yang menyusahkan. Padahal, kita yang memilih mereka untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Kepulauan Sula,” kata Sarinah Yanti.
Selain itu, Ia juga menyoroti kerugian yang dialami para penjual di Pasar Basanohi Sanana. Para penjual mengalami kerugian yang besar, padahal dulunya mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tetapi sekarang, di masa kepemimpinan Bupati Fifian Adeningsi Mus dan Wakil Bupati Hi. Saleh Marasabessy, para penjual banyak mendapatkan kerugian yang sangat besar. (Red)